Selasa, 23 September 2014

Coretan ku....





            Suara mu terdengar sayup-sayup ditelinga...
            Derasnya hujan mampu mengaburkan pandanganku...
Ku berjalan tertatih untuk mengampiri suaramu itu, dimana kah kamu..???
Kawasan ini terlalu dipenuhi pohon-pohon dengan daun yang lebat, belum lagi jalan yang curam, dan harus kususuri satu persatu.
Setelah melewati sungai, ku melihat adanya jejak kaki. Ku yakini itu adalah jejak kaki sepatu mu. Semangat langkah kaki ku mulai kembali, setelah ini aku pasti menemukan mu. Ternyata setelah kususuri langkah kaki itu, berhentilah aku disebuah gubuk tua. Jika ku amati gubuk ini memang sengaja di buat oleh penduduk daerah sekitar sebagai tempat berteduh atau beristirahat melepas lelah setelah mencari kayu di hutan ini. Walau kayunya sudah banyak yang rapuh tetapi atapnya masih bagus. “ Alhamdulillah ada tempat untuk beristirahat” gumam ku dalam hati. Aku belum menemukanmu, aku mulai teringat kata-katamu sebelum kita terpisah seperti ini. “Aku pasti akan menunggumu, sampai bertemu di pos terakhir” itulah ucapan terakhirnya dengan tersenyum manis pula dia ucapkan. Tetapi ketika ditengah perjalan  hujan cukup deras, jalan juga menjadi sedikit licin, sementara yang ku ingat dia tidak membawa bekal alat penerangan. Dia telah berjalan terlebih dahulu dengan regunya. Aku dalam pemberangkatan regu ke lima. Aku berharap kita semua bisa sampai pada pos terakhir dengan selamat. Tetapi ketika aku mulai berangkat, aku mendengar bahwasanya di regu pertama ada yang terperosok kebawah sungai. Aku mulai cemas sebab masih belum ada keterangan yang jelas siapa yang terperosok tersebut. Akan tetapi setelah ku dengar bahwa salah satu panitia menyebut nama Shabil seketika itu darahku mulai berhenti mengalir, badanku gemetar.  
Secara reflek kutinggalkan reguku dan berlari untuk mencari Shabil. Hanya dengan membawa senter kecil aku mulai menyusuri jalan, tetapi karena lebatnya hujan aku juga terperosok dan kepalaku membentur pohon. Tidak ku ketahui secara pasti berapa lama aku tak sadarkan diri. Tapi ketika aku bangun, sumua masih nampak kabur dalam penglihatanku. Aku mulai bangkit dan teringat Shabil. Aku memanggil namanya, aku bersyukur aku tidak hilang ingatan. Aku juga mendengar sayup-sayup suara yang memanggil, mungkin iti suara kakak-kakak panita yang mencari aku dan Shabil. Tetapi ketika aku mulai dekat dengan sungai aku mendengar suara Shabil.  “Shabil, dimana kamu, Shabil, Shabil...” teriak ku.
Kini aq berteduh dan beristirahat di gubuk itu, aku ingin segera menemukan sumber sura Shabil walaupun sekarang ini tak ku dengar lagi suara Shabil. Aku sangat mencemaskan Shabil. Shabil sudah kuanggap sebagai kakak kandungku. Walaupun aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Rumahku bersebelahan dengan Shabil, sejak kecil kami selalu bersama, sebab kami seumuran. Orang tua kami juga sangat akrab, terkadang ketika bunda harus menemani ayah bertugas keluar kota dan aku harus sekolah. Aku selalu dititipkan kepada orang tuaShabil begitu pula sebaliknya. Aku juga ingat pesannya mama Shabil ketika kita mau berangkat camping. “Nduk ntar kalau Shabil ada keperluan apa-apa dibantu ya, tante titip Shabil” Aku tahu mama Shabil sangat mengkhawatirkan Shabil sebab Shabil sering kali mudah sakit sebab itu dia tidak boleh terlalu capek. Sebelumnya aku udah anjurin Shabil agar tidak ikut acara ini sebab fisiknya yang kurang sehat. Tapi Shabil tak menghiraukan anjuran aku, “Insya Allah aku baik-baik saja, Allah selalu menjagaku” itulah jawaban jitunya. Aku sangat khawatir dengan Shabil, semoga tidak terjadi segala sesuatu yang membahayakan Shabil. Aku harus segera menemukan Shabil. Kini aku meninggalkan gubuk itu, tetapi ketika aku mau keluar dari arah belakang gubuk nampak cahaya senter ku menangkap sebuah bayangan sepatu, aku segera menghampiri bayangan itu. Sebenarnya aku takut untuk menghampiri tetapi aku harus melihatnya siapa tahu itu adalah sepatu Shabil. Ketika aku mulai mendekat semakin jelas saja sepatu itu, ya itu sepatu Shabil sepatu berwarna biru dengan tali putih. Alangkah bahagia tersirat dalam hatiku karena pasti disitu ada Shabil.
“Shabil...Shabil itukah kamu Shabil...” teriakku memanggil Shabil, tetapi tiada sahutan sama sekali. Tetapi ketika aku hampiri tepat ke belakang gubuk dan setelah memastikan bahwa itu adalah sepatu Shabil betapa terkejutnya aku, ternyata Shabil telah terbaring lemas dengan darah bercucuran dikeningnya. Aku menangis dan segera ku raih tubuh Shabil untuk membopongnya kedalam gubuk. Secara logika aku tidak akan mampu membopong Shabil yang tinggi besar sementara badan ku kecil dan aku seorang perempuan. Namun itulah kuasa Allah serta adanya tekad kuat dalam diriku hingga terasa ringan sekali aku membopong Shabil. Aku berteriak meminta tolong, aku sangat panik, bingung, dan sedih sekali. Rasanya aku ingin terbang saja dan segera membawa Shabil kerumah sakit. Nah itulah sisi keanehan q disaat bingung aku suka berkhayal mempunyai kekuatan supranatural seperti Do Min Joo dalam film Korea(You Who Came From the Stars). Kini aq makin panik ketika badan Shabil semakin dingin dan wajahnya nampak pucat. Aku sebenarnya juga kedinginan tetapi aku tidak kuat lagi melihat Shabil terbaring lemas. Jaket yang kukenakan segera ku lepas dan kupakaikan pada Shabil. Aku tinggalkan sebentar Shabil untuk mencari bantuan, setelah berjalan sekitar tigapuluh menit aku bertemu dengan kakak-kakak panitia. Tanpa banyak bicara aku segera mengajak mereka untuk ke gubuk.
Kini aku bersama Shabil sudah berada di rumah sakit, tetapi orang tua kami belum mengetahui bahwa kami megalami kecelakaan di hutan. Walaupun aku juga harus dirawat dirumah sakit tetap fikiran dan hatiku tidak tenang sebab sampai sekarang Shabil belum juga sadar. Aku ingin menemui Shabil, aku ingin berada di samping Shabil. Aku merasa bersalah tidak mampu menjaga Shabil sementara mama Shabil telah menitipkan Shabil padaku. Ketika aku tertegun apa yang telah terjadi pada ku dan Shabil aku tersadarkan oleh suara bunda dari luar. “Latifah, nduk bagaimana keadaanmu..? tanya bunda padaku. “Aku baik-baik saja bun, tapi...” seketika itu aku menagis dan memeluk bunda. “tetapi Shabil bun, Shabil...”. begitu berat aku mengucapkannya.
Keesokan harinya aku diantar bunda menuju ruang rawat Shabil, dia masih belum sadar juaga, sebab terlalu banyak darah yang ia keluarkan. Aku sangat sedih melihat ini semua. Mama dan papa Shabil nampak cemas, dan hanya diam. Bunda memeluku, dan mengelus pundakku. Air mataku tak mampu terbendung lagi, kini tumpahlah air mata itu. Jujur Shabil adalah kakak terbaik, disaat aku dulu SMP sering diejek karenan dandanan ku yang polos dan dianggap culun. Dia selalu membelaku, bahkan dia berpura-pura bahwa aku adalah adik sepupunya, disaat orang-orang benci kepadaku di tidak sedikitpun malu dengan penampilanku. Kata Shabil, tetaplah kamu jadi dirimu sendiri, jangan dengarkan omongan orang, orang-orang yang menghinamu itu adalah orang bodoh. Kata Shabil aku ini memang polos, tetapi kepolosanku itu yang membuatku tampak cantik bagi Shabil. Aku juga pernah dibuli teman-teman satu kelas, karena keculunan itu juga. Tetapi semenjak aku pulang bersama Shabil teman-teman tidak ada lagi yang berani mengangguku. Shabil memang jadi favorite, selain dia pandai, ganteng, juga berhati emas. Tetapi sampai kapanpun aku akan menganggap dia sebagai kakakku. Kakak terbaik ku, kakak yang selalu menghiburku disaat aku sedih, kakak yang selalu melindungiku. 


Bersambung.....



Tunggu kelanjutan ceritanya,,,
Bagaimanakah keaadaan Shabil, mampukah dia melalui masa kritisnya...
Bagaimanakah dengan Latifah, mampukah dia melewati cobaan ini...

Oleh: Anita Anestia.








Selasa, 17 Juni 2014

Kasih Sayang




Siang yang sangat terik mengantarkan perjalananku menuju kampung halaman, namun ketika sampai di terminal pekat awan menghapus teriknya siang. Namun angin tetap berhembus riang menerpa segala yang ada disekitarnya. Tak lama kemudian mobil angkutan kota yang aku tumpangi berangkat. Lumayan aq mendapat kelonggaran di siang ini, biasanya setiap kali pulang selalu berdesak-desakan belum lagi pak sopir yang main kebut sembarangan. Lupa mungkin sedang membawa nyawa orang, mungkin itu ungkapan sedikit hatiku ketika perjalanan pulang. Ditengah-tengah perjalanan, tiba-tiba mataku merasa dikejutkan oleh sesuatu. Nampak disuatu sudut tembok rumah besar ada seorang laki-laki yang berambut panjang, dengan wajah muram dan berpakaian kumal. Nah, inilah pemandangan kota ku yang saat ini. Sebenarnya bukan kali ini saja aku mendapati pemandangan yang seperti demikian. Seketika itu dalam fikiranku mengapa orang-orang yang seperti demikian tidak ada yang memperhatikan akan eksistensinya, Bukankah kita sebagai sesama makhluk diwajibkan untuk saling mengasihi dan menyayangi, seperti yang terdapat dalam hadist nabi yang dinukil dari kitab qomi'ut tughyan yang berbunyi:
اَلرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمنُ ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِى الاَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ
Para penyayang akan disayangi oleh Dzat Yang Maha Penyayang. Sayangilah siapa saja yang ada di bumi, niscaya siapa saja yang ada di langit akan menyayangi kamu.

Kesadaran itu memang tidak dapat dipaksakan, itu semua timbul dari hati masing-masing, namun kita ini adalah negara hukum dimana dalam upaya pembentukan kesadaran terdapat aparat-aparat negara yang bertugas mentertibkannya. Berkenaan dengan perihal diatas mengenai eksistensi orang terlantar, maupun anak jalanan perlunya peran serta pemerintah yang bekerja sama dengan masyarakat dalam mentertibkannya. Akan lebih baik jika orang-orang tersebut dikumpulkan kemudian dibina agar memiliki keterampilan serta memiliki kehidupan yang semestinya. Andaikan diantara mereka ada yang mengalami gangguan kejiwaan maka pemerintah hendaknya menempatkannya pada rumah sakit jiwa, serta memberikan penghidupan kepadanya. Hal ini adalah realisasi dari Undang-undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Jika orang-orang tersebut dibina dengan kasih sayang maka akan memberi konstribusi yang positif bagi negara ini seperti menurunya angka kemiskinan yang berdampak pada kemajuan bangsa selain itu timbul hubungan antar sesama yang baik, adanya perasaan saling memiliki dan menjaga. Adanya rasa saling menyayangi itu juga akan menumbuhkan keseimbangan dalam berbagai sisi kehidupan. Kasih sayang mampu menghilangkan perasaan tamak, kasih sayang mampu menghilangkan egois dalam diri, adanya kasih sayang mampu menyatukan perbedaan. Sepertinya hal-hal seperti ini yang perlu pemerintah dan masyarakat fikirkan, tidak saja melulu menggali potensi kekayaan alam tetapi juga harus memperhatikan kondisi orang-orang sekitar yang membutuhkan uluran tangan kita.

Selasa, 03 Juni 2014

Kesombongan Diri

Langkah kaki akan terhenti disaat dia tak mampu menyokong lagi raga ini, tangan ini akan terdiam disaat syaraf-syaraf  tak lagi berfungsi, nafas ini akan terhenti disaat jantung tak lagi mampu memompa darah dalam raga begitu pula dengan mata ini akan selamanya tertutup, tak mampu lagi melihat indahnya alam ini. Lalu yang harus dipertanyakan, apa yang perlu kita bangga-banggakan dan kita sombongkan??? Cantik, cantik itu tak abadi. Harta, harta dalam sekejap dapat saja lenyap. Kedudukan atau jabatan, juga tidak abadi. Tidak ada yang kekal didunia ini, nanti kita akan mengalami masa tua, dimana raga ini akan mengalami banyak perubahan, kulit ini akan keriput, jangan bangga dengan kulit mulus dan putih sekarang, ada kalanya roda kehudupan juga berputar. Belum tentu kita selalu berada pada putaran atas, kadang kala posisi akan berada dibawah. Ingat bahwasanya semua kenikmatan itu datangnya dari Allah SWT. Dia lah Dzat yang Maha Pemurah cinta dan kasih. Bagaimana mungkin, organ dalam tubuh beserta susunan saraf tubuh itu mampu menjalankan fungsinya dengan dikendalikan oleh syaraf otak dalam waktu belum sampai detik kalau bukan karena kuasa-Nya. Subhanallah, kita mampu melihat keindahan alam, beranekaragam warna nan cantik. Coba kita bayangkan jikalau lima menit saja kita tidak mampu bernafas, sesak. Sementara Allah Maha Pemurah, kita tidak perlu mencari dan membeli oksigen. Perlu kita ada sadari bahwasanya apa yang kita miliki adalah titipan dari Allah SWT, jika semua menyadari itu maka tidak akan ada rasa dan sifat sombong. Pandai, kesuksesan, kedudukan tidak akan tercapai tanpa bantuan Allah sebab Dia lah yang berhak menentukan bagaimanapun usaha itu kita lakukan. Tetap menjaga perasaan orang lain ketika berbicara, mampu melihat perbedaan yang terjadi  serta rendah hati walaupun memiliki banyak kelebihan. Tidak membicarakan berapa banyak harta yang dimiliki, membicarakan kepandaiannya, seberapa dia sering pergi keluar negeri, dan lain sebagainya. Tetaplah dalam balutan diri rendah hati, menjaga amal sholeh, dan selalu mengingat bahwasanya apa yang kita miliki dan kita capai adalah karena Allah. Mengerjakan amal sholeh dengan ikhlas semata mata karena Allah SWT. Sesungguhnya balasan bagi orang-orang yang sombong tertuang dalam  Firman Allah SWT : ”Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menginginkan kesombongan di muka bumi dan kerusakan di (muka) bumi. Dan kesudahan (yang baik) itu adalah bagi orang-orang yang bertakwa (QS al-Qashshash-83.)

Minggu, 25 Mei 2014

Ekonomi Islam sebagai penyeimbang sistem perekonomian

Sistem ekonomi sosialis merupakan suatu sistem yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. Sistem ekonomi sosialis ini mempunyai tujuan kemakmuran bersama. Jadi sistem sosialis ini yang memegang peran dominan untuk mengendalikan semua adalah pemerintah. Adapun ciri-ciri dari sistem ekonomi ini adalah:
1. Lebih mengutamakan kebersamaan maksudnya kepentingan akan kebutuhan atau kebaikan orang banyak lebih dinomorsatukan, dalam hal ini kebijakan sepenuhnya berada ditangan pemerintah
2. Peran pemerintah sangat kuat. Pemerintah memegang peranan aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga tahap pengawasan sistem perekonomian. 
3. Sifat manusia dibentuk oleh produksi. Manusia mengikuti dan menjalankan apa yang telah diprogamkan
Ekonomi sosialis ini memiliki beberapa prinsip dasar. Diantaranya adalah otoritas suatu negara untuk menguasai semua aset masyarakat. Disini regulasi seputar ekonomi serta kepemilikan harta dilakukan oleh pemerintah. Prinsip lain adalah kesetaraan ekonomi, maksudnya masyarakat tidak bekerja untuk pribadi, mereka hanyalah pegawai pemerintah yang gajinya berasal dari keringat mereka sendiri. Prinsip lainnya adalah prinsip disiplin politik. Dinegara yang menganut sistem ekonomi sosialis, parlemen sebagai lembaga yang berhak membuat konstitusi dan regulasi dikuasai oleh kaum buruh. Mereka ditempatkan oleh partai-partai guna membuat regulasi yang cenderung berpihak pada kaum buruh sebagai representasi kaum sosialis. Adapun kelebihan dan kekurangan dari sistem ekonomi sosialis yakni dalam praktiknya sebuah sistem ekonomi yang diterapkan guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat tidak terlepas dari dua sisi yang bertolak belakang, yaitu kelebihan dan kekeurangan.Adapun kelebihan sistem ini adalah disediakannya kebutuhan pokok bagi masyarakat, hal itu didasarkan perencanaan negara, dan semua hasil produksi akan dikelola oleh negara. Dalam hal ini seseorang individu tidak akan mampu menguasai hasil produksi sebanyak banyak sebab semua dikendalikan oleh pemerintah sekalipun ia memiliki modal banyak dan investasi juga banyak pula. Adapun kekurangan dari sistem sosialis ini adalah kebebasan ekonomi yang terbatas, hak dan kemampuan individu yang kurang dihargai, menurunnya semangat dan gairah untuk berkreasi dan berinovasi sebab pemerintah lebih cenderung bersikap otoriter dan terabaikannya pendidikan moral masyarakat.
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian. Dalam sistem ini pemerintah dapat ikut atau tidak sama sekali dalam sistem ekonomi ini.Adapun ciri-ciri dari sistem kapitalis ini adalah 
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
    Dalam sistem ekonomi kapitalis sangat menjunjung tinggi hak-hak pribadi. Setiap individu memiliki potensi untuk meraih keuntungan yang sebanyak-banyaknya, kepemilikan atas modal sangat berarti dalam ekonomi ini.
2. Pemilikan alat-alat produksi ditangan individu
3. Individu bebas memilih pekerjaan atau usaha yang dipandang baik bagi dirinya
    Kebebasan bagi setiap individu menetukan pekerjaan atau usaha mana yang mereka pandang cocok dan sesuai dengan mereka, pada intinya yang mampu memberikan konstribusi terbaik bagi dirinya.
4. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
5. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin. Sebab disini sangat menjunjung kebebasan masing-masing individu, namun yang paling mempunyai wewenang dalam penetuan kebijakan dalam sistem ini adalah seorang yang mempunyai capital atau modal paling besar.
Adapun prinsip-prinsip dasar dari sistem ekonomi kapitalis adalah:
1. Kebebabasan memiliki harta secara perseorang. Setiap orang memiliki kewenangan untuk dapat memiliki, membeli dan menjual hartanya menurut apa yang dikehendakinya.
2. Kebebasan  ekonomi dan persaingan bebas. Masing-masing individu berhak untuk melakukan pengembangan terhadap usahanya, tidak ada kewenangan yang membatasi, mereka bebas mengapresiasikan kekreatifan mereka, berhak mencari keuntungan sebanyak mungkin dan itu semua sah selagi tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3. Ketimpangan ekonomi. Dalam sistem ekonimi kapitalis, modal merupakan sumber produksi dan sumber kebabasan. Individu yang memiliki modal paling besar akan memiliki kebebsasan yang lebih untuk memperoleh hasil yang sempurna. Memiliki posisi istimewa dibanding dengan yang lain. Ketidaksamaan ini mewujudkan jurang perbedaan yang berimbas pada yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. 
Adapun kelebihan dari sistrm ekonomi kapitalis adalah sebagai berikut:
1. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang
2. Kretifitas masyarakat menjadi tinggi terkait dengan kebebasan melakukan segala hal yang terbaik untuk dirinya.
Adapun kekurangan Sistem ekonomi kapitalis adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada persaingan sempurna, sulit untik mewujudkan persaingan sempurna sebab minimalnya pengawasan politik sementara itu masing-masing individu semakin mengeksplorasikan segala cara dalam meraih keuntungan.
2. Menumbahkan kesenjangan sosial sebab yang memiliki modal yang paling tinggi mempunyai kewenagan lebih dalam memperoleh hasil sementara yang memiliki modal kecil makin tersisihkan. Hal ini berdampak timbulnya kesenjangan sosial. Masing-masing individu beregoisme intuk memebangkan dirinya masing-masing.
Diantara Sistem ekonomi yang berkembang diatas ada yang menegarahi yakni Sistem Ekonomi Islam. Merupakan ssekumpulan dasar-dasar umum ekonomi yang disimpulkan dari Al-Qur'an dan sunah dan merupakan bangunan perekonomian yang didirikan atas landasan dasar Al-Qur'an dan hadis yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan masa. Al-Qur'an merupakan kalamullah yang tidak dapat sesuatupun mampu menandinginya. Dapat menyesuaikan dengan kondisi apapun, dan tidak dapat digantikan oleh yang lain. Adapun prinsip-prinsip ekonomi islam adalah:
1.Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atas titipan Allah SWT kepada manusia
2. Islam mengakui kepemilikan pribadi pada batas-batas tertentu
3. Kekuatan penggerak utama dalam ekonomi Islam adalah kerjasama
4. Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekuasaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.
5. Ekonomi Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang. 
Ciri-ciri ekonomi Islam:
1. Aqidah sebagai substansi (inti) yang menggerakkan dan mengarahkan kegiatan ekonomi
2. Syariah sebagai batasan untuk memformulasikan keputusan ekonomi
3. Akhlak berfungsi sebagai parameter dalam proses optimalisasi kegiatan ekonomi.
Dapat kita pahami bahwasanya sistem ekonomi Islam dirasa paling pas untuk dikembangkan dinegara kita, sebab mampu menyeimbangkan antara hak-hak individu dan kewajiban-kewajibannya, serta juga tidak terlalu mendominasikan kepentingan bersama sehingga mengkaburkan kepemilikan pribadi. Bentuk dari itu adalah zakat, ketika seseorang itu mempunyai harta maka kembali kepada ajaran bahwasanya disetiap harta atau kekayaan yang kita miliki terdapat hak orang lain oleh sebab itu kewajiban individu setelah harta itu telah mencapai nisab, maka wajib dikeluarkan zakat sebagai bentuk dikeluarkannya hak terhadap orang lain itu. Ini berarti Ekonomi Islam mampu mewujudkan keseimbangan, dimana seseorang yang mempunyai harta berlebih menolong seseorang yang membutuhkan. Oleh sebab itu walaupun dinegara kita ini belum sepenuhnya menerapkan ekonomi Islam, tetapi sedapat mungkin kita terapkan pada kehidupan kita. Penentu kehidupan bangsa adalah kita  , mari demi terwujudnya perekonomian bangsa yang baik dan kesejahteraan rakyat, serta kemajuan bangsa kita kembangkan bersama-sama prinsip ekonomi Islam ini.

Rabu, 21 Mei 2014

Hampa Rasa


Kulihat senyum simpul dibalik tirai langit
Kulihat wajah sendu dibalik sang surya malam
Kulihat tetes air mengalir dari jendela malam
Kulihat kerut wajah di cahaya rembulan


Mungkinkah bintang kan mendapati senyum itu kembali
Mungkinkah bintang mampu menberi kuncup-kuncup bunga
Munkinkah bintang kan menghentikan tetes air
Mungkinkah bintang menghapus kerutan itu

Sendunya tirai langit membuat kian gundah
Gundah pada satu hati
Dimana satu hati itu
Sudah pastikah satu hati itu tersimpan dengan baik

Angin malam memberi sapaan manja
Angin malam satukan rasa
Angin malam dendangkan lagu
Angin malam kaburkan rasa

Hampa dalam bunga cinta
Hampa dalam ungkapan kata
Hampa dalam balutan rindu
Hampa sudah..

Human Quotient


Umumnya dengan bertambah usia, seseorang itu belajar menjadi lebih dewasa dalam bersikap. Bagaimana seseorang tersebut bisa mengelola emosi dengan baik, seseorang dinilai pandai tidak hanya mampu mempunyai IQ yang tinggi namun juga harus memiliki EQ (Emotional Qoutient).Berdasarkan pada teori EQ maka keberhasilan seseorang tidak ditentukan oleh tinggi-rendahnya IQ seseorang yang bersangkutan tetapi ditentukan oleh bagaimana seseorang tersebut mengelola hubungan antarpersonal secara lebih bermakna. EQ telah memberikan suatu rasa empatik, cinta, ketulusan, kejujuran, kehangatan, motivasi dan kemampuan merespon kegembiraan atau kesedihan secara tepat. EQ juga memberikan kesadaran mengenai perasaan milik diri sendiri dan perasan milik orang lain.



Berbeda dengan IQ yang relatif tak berubah pada diri manusia dan karenanya dapat diukur/dinilai, sedangkan EQ bisa mengalami perubahan, meningkat dan menurun. EQ bisa dipelajari untuk terus ditingkatkan dan disempurnakan. Bahkan EQ menjadi landasan bagi penggunaan IQ secara lebih efektif. Namun dengan memiliki EQ yang tinggi belum dapat menghantarkan manusia pada hakikat kebahagiaan yang sesungguhnya. Sehingga munculah SQ (Spiritual Qoutient).

Sebagaimana halnya EQ, SQ juga merupakan hasil kerja elaborative temuan-temuan bidang neurologi dan psikologi. Freud membagi proses psikologis menjadi 2 (dua) yaitu proses primer dan proses sekunder' Proses primer diasosiasikan dengan EQ dan proses sekunder diasosiasikan dengan lQ. EQ mencermikan jaringan asosiatif syaraf otak dan lQ mencerminkan jaringan serial syaraf otak.Proses primer dan sekunder saling berebut kendali dan ekspresi, oleh karenanya terjadi persaingan antara keduanya. Sedangkan SQ ditengarai sebagai proses psikologi yang ketiga dan didasarkan pada sistem syaraf otak ketiga, yakni osilasi-syaraf sinkron yang menyatukan data di seluruh bagian otak. SQ memfasilitasi dialog antara IQ dan EQ sebagaimana yang disebutkan oleh Zohar dan Marshall bahwa SQ merupakan kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai hidup' menempatkan perilaku dalam konteks makna secara lebih luas dan kaya' SQ merupakan prasyarat bagi berfungsinya IQ dan EQ secara efektif.